Kemajuan teknologi adalah
sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah kemajuan teknologi pada bidang
keamanan yaitu peminai sidik jari / fingerprint.
Saat ini absensi dengan menggunakan
fingerprint sudah diterapkan pada hampir semua kantor baik itu kantor yang
sudah memiliki nama besar maupun kantor dari perusahaan yang masih berkembang.
Selain kantor, biasanya absensi fingerprint ini juga ada pada beberapa
universitas dan lokasi-lokasi lain yang membutuhkan sistem absensi atau
kehadiran.
Fingerprint/ Sidik Jari sendiri
menggunakan sebuat alat, yang dapat mendeteksi susunan kontur sidik jari dari
si pemilik tangan. Absensi dengan menggunakan fingerprint ini berangkat dari
fakta bahwa sidik jari dari setiap orang adalah identik, atau berbeda-beda dan
tidak ada yang sama meskipun mereka kembar
Sejarah Fingerprint
Awal mula sejarah fingerprint dikembangkan sebagai teknologi
sehari-hari dimulai sekitar tahun 1890 saat seorang ilmuwan dari Inggris
bernama Sir Francis Galton mengemukakan sebuah gagasan ilmiah dalam menggunakan
sidik jari untuk mengidentifikasi seorang pelaku perbuatan kriminal. Awalnya
pada sekitar tahun 1880, secara ilmiah Galton mempelajari sidik jari untuk
menyelidiki kesamaan genetik dan pola keturunan. Pada penelitian tersebut,
Galton menarik kesimpulan bahwa tidak ada satupun sidik jari yang sama meski
memiliki tipe yang sama, titik-titik pada sidik jari masing-masing orang
berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, Galton menyatakan bahwa sidik jari bisa
digunakan untuk mengenali identitas seseorang.
Pada tahun 1892, Galton menerbitkan
buku berjudul ”Fingerprints” yang memuat seluruh temuan ilmiahnya mengenai
sidik jari. Konsep sidik jari paling terkenal dari Galton adalah tipe-tipe
sidik jari yang kita kenal saat ini yaitu lingkaran (loop), lengkungan
(arch), dan tipe ulir (whorl). Ketiga tipe atau pola
dasar inilah yang menjadi panduan awal menentukan pola sidik jari seseorang
yang kemudian ditambah dengan titik-titik unik dalam pola dasarnya.
Setelah Galton menerbitkan bukunya
tersebut, para penegak hukum di berbagai negara mulai menerapkan konsep
identifikasi sidik jari untuk mengenali para pelaku kriminal. Sir Edward
Richard Henry, seorang aparat kepolisian Inggris yang bertugas di India menjadi
salah satu pionir dalam menerapkan sistem identifikasi sidik jari bagi para
pelaku kriminal di India.
Pada sekitar awal abad ke-20,
Scotland Yard (Kepolisian Inggris) mulai membangun sistem identifikasi sidik
jari yang berdasar pada sistem yang dikembangkan oleh Sir Edward Richard Henry
dan mendirikan biro pusat sidik jari di kantor Kepolisian Inggris.
Namun seiring perkembangan zaman
teknologi fingerprint saat iini tiak hanya digunakan untuk keperluan kepolisian
bahkan sudah digunakan di berbagai keperluan privasi, perusahaan, sekolah ,
bahkan intansi pemerintahan.
Kerja Fingerprint
Ada
beberapa cara kerja dari fingerprint, berikut diantaranya
1. Optical (Optis)
Teknik pembacaan dengan optical atau optis
mempunyai sistem merekam pola sidik jari dengan menggunakan blitz(cahaya). Alat
pembaca sidik jari atau fingerprint scanner yang digunakan adalah berupa
digital cammera (kamera digital). Untuk lapisan paling atas area untuk
meletakkan ujung jari atau permukaan sentuh (scan area). Di bawah scan area,
terdapat lampu blitz atau pemancar cahaya yang difungsikan untuk menerangi
permukaan ujung jari. Karena sidik jari terkena cahaya maka akan menghasilkan
pantulan dari ujung jari yang selanjutnya ditangkap oleh alat penerima. Data
tersebut selanjutnya disimpan ke dalam memori. Sistem ini banyak digunakan di
berbagai perusahaan penyedia pemindai sidik jari seperti Fingerspot.
2. Ultrasonik
Ultrasonik adalah suara atau getaran
dengan frekuensi yang sangat tinggi dan tidak bisa didengar oleh telinga
manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kilo Hertz. Gelombang ultrasonik dapat
merambat dalam medium padat, cair dan gas.
Tehnik ini hampir sama dengan
tehnik yang digunakan dalam dunia kedokteran seperti alat pendeteksi penyakit
atau USG. Dalam tehnik ini, digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk
menembus lapisan epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan
menggunakan transduser piezoelektrik. Pantulan frekuensi tersebut diterima
menggunakan alat yang sejenis. Selanjutnya pola pantulan ini dipergunakan untuk
menyusun citra sidik jari.
Dengan Pembacaan ultrasonik, tangan
yang kotor tidak menjadi masalah. Demikian juga dengan permukaan scanner yang
kotor tidak akan menghambat proses pembacaan.
3. Capacitive (Kapasitans)
Tehnik Kapasitans menggunakan cara pengukuran
kapasitant untuk membentuk citra sidik jari. Scan area dan kulit ujung jari
yang bersentuhan sebagai kapasitor dari sistem ini. Karena tekstur sidik jari
mempunyai ridge (gundukan) dan valley (lembah) pada maka kapasitas dari
kapasitor masing-masing orang akan berbeda.
4. Thermal (Suhu)
Tehnik Thermal sistem pembacaan dengan
menggunakan perbedaan suhu antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah)
tekstur sidik jari untuk mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah
dengan menggeser ujung jari (swap) diatas lapisan scan area. Apabila ujung jari
hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, suhunya akan sama karena adanya
proses keseimbangan..
Fungsi dan Manfaat Fingerprint
Berikut
merupakan beberapa fungsi dan manfaat fingrprint dalam kehidupan sehari hari
1. Fingerprint Pada Smartphone
Tata letak Fingerprint pada sbeuah
smartphone waktu pertama kali muncul berada di bagian belakang smartphone,
namun kini lebih inovasi, karena sensor Fingerprint sudah tergabung bersama
tombol home, sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses smartphone. Smartphone
yang menggunakan sensor Fingerprint lebih di jamin keamananya dari pada
smartphone yang menggunakan pola ataupun password.
2. Fingerprint pada Absensi
Biasanya absensi yang menggunakan
sensor Fingerprint di pakai oleh instansi perkantoran untuk meningkatkan
tanggung jawab dan disiplin karyawanya, karena sidik jari pada setiap karyawan
tidak bisa di palsukan dan juga tidak bisa di wakilkan. Sehingga karyawan akan
berusaha untuk datang tepat waktu dari pada terdeteksi terlambat karenatidak
sempat melakukan scanning sidik jari.
3. Fingerprint pada Pintu
Pintu yang biasanya menggunakan
sensor Fingerprint adalah pintu khusus, seperti pintu rumah mewah ataupun pintu
ruangan atasan. namun yang cukup familiar kita lihat adalah pintu dari brankas
tempat menyimpan barang-barang berharga seperti uang, emas dan lain sebagainya.
4. Fingerprint pada Kedokteran
Fingerprint / Sidik jari kaki bayi
juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan untuk
mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.
5. Fingerprint pada Kepolisian
Dalam kepolisian sidik jadri biasa
di gunakan untuk mengidentifikasi pelaku ejahatan atau untuk mengidentifikasi
penemuan mayat tanpa tanda pengenal
6. Fingerpint pada Pendataan Penduduk
Sebagai identifikasi diri dan
informasi dari dari penduduk agar termuat dengan akurat dan cepat dalam suatu data
base. Biasanya digunakan pada pendataan KTP, Ijazah sekolah, Sim, dll.
Dari data base itu tersebutlah
autentifikasi diri bisa berbentuk alat untuk nantinya memastikan bahwa
informasi pribadi atau dokumen yang tersimpan adalah asli.
Kekurangan Fingerprint
Walaupun mesin menawarkan beberapa
kelebihan, namun tidak menutup kemungkinan masih ditemukannya beberapa
kekurangan yang terdapat dalam mesin absensi sidik jari diantarannya:
1. Sering terjadi kesalahan dalam proses identifikasi
Mesin ini memiliki kelemahan yang
pertama yaitu seringnya terjadi kesalahan pada saat pemindaian dikarenakan
scanner tidak bisa mendeteksi sidik jari seseorang bila scanner dalam kondisi
kotor karena terdapat banyak sekali bekas sidik jari yang menempel, basah
karena sering terkena air atau keringat dari jari seseorang dan scanner terkena
cahaya secara langsung sehingga kinerja sistem menurun dan proses identifikasi
harus diulang.
2. Membutuhkan
perawatan yang rutin
Untuk tetap menjaga supaya scanner
bisa bekerja dengan maksimal dan tidak mengalami penurunan sistem, perawatan
yang rutin perlu dilakukan agar scanner tetap bersih setiap saat untuk mencegah
terjadinya kesalahan. Dalam memebrsihkannya pun tidak boleh menggunakan air
atau lap basah karena mesin sangat rentan kerusakan yang disebabkan oleh air.
3. Kinerja scanner
kurang maksimal
Scanner memiliki kelemahan dimana
sistem sensor tidak bisa mendeteksi jari yang basah, terlalu kering,
terkelupas, kotor, dan juga tertutup oleh tinta. Oleh karena itu, sebelum
melakukan proses identifikasi, jari seseorang harus dalam keadaan bersih dan
kering.
4. Bisa di dupliksi
Untuk penggunaan sidik jari pada
Smartphone ternyata tidak benar – benar aman bisa juga di bobol dengan permainan
lilin / malam yang bisa dibentuk atau bisa juga disebut dengan Play-Doh. Karena
dahulu sudah pernah ada yang membuktikannya. Tidak hanya itu ada cara lain yang
bisa digunakan untuk menduplikasi sidik jari yaitu dengan cara memfoto sidik
jari milik orang lain setelah itu diprint atau dicetak dengan resolusi yang
tinggi dan menggunakan printer serta tinta khusus.
Cara lain untuk membobol
sidik jari adalah Thermanator, dimana modus juga bisa dimanfaatkan hacker untuk
mengintip kode pin di tombol mesin ATM atau juga tombol keyboard smartphone.
Menurut studi terbaru peneliti di
University of California, bekas sidik jari di keyboard komputer memang tidak
bisa dilihat dengan mata telanjang.Namun, dengan bantuan lensa thermal, bekas
sidik jari bisa tampak secara jelas karena panas yang masih tersisa di
keyboard.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar