Ruang 1000 Ilmu

Memuat Materi Pelajaran smk Khususnya Teknik Mesin & Prodi Teknik Industri

LightBlog

Senin, 30 September 2019

Teknologi Fingerprint / Sidik Jari


Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah kemajuan teknologi pada bidang keamanan yaitu peminai sidik jari / fingerprint.
Saat ini absensi dengan menggunakan fingerprint sudah diterapkan pada hampir semua kantor baik itu kantor yang sudah memiliki nama besar maupun kantor dari perusahaan yang masih berkembang. Selain kantor, biasanya absensi fingerprint ini juga ada pada beberapa universitas dan lokasi-lokasi lain yang membutuhkan sistem absensi atau kehadiran.
Fingerprint/ Sidik Jari sendiri menggunakan sebuat alat, yang dapat mendeteksi susunan kontur sidik jari dari si pemilik tangan. Absensi dengan menggunakan fingerprint ini berangkat dari fakta bahwa sidik jari dari setiap orang adalah identik, atau berbeda-beda dan tidak ada yang sama meskipun mereka kembar


Sejarah Fingerprint
Awal mula sejarah fingerprint dikembangkan sebagai teknologi sehari-hari dimulai sekitar tahun 1890 saat seorang ilmuwan dari Inggris bernama Sir Francis Galton mengemukakan sebuah gagasan ilmiah dalam menggunakan sidik jari untuk mengidentifikasi seorang pelaku perbuatan kriminal. Awalnya pada sekitar tahun 1880, secara ilmiah Galton mempelajari sidik jari untuk menyelidiki kesamaan genetik dan pola keturunan. Pada penelitian tersebut, Galton menarik kesimpulan bahwa tidak ada satupun sidik jari yang sama meski memiliki tipe yang sama, titik-titik pada sidik jari masing-masing orang berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, Galton menyatakan bahwa sidik jari bisa digunakan untuk mengenali identitas seseorang.
Pada tahun 1892, Galton menerbitkan buku berjudul ”Fingerprints” yang memuat seluruh temuan ilmiahnya mengenai sidik jari. Konsep sidik jari paling terkenal dari Galton adalah tipe-tipe sidik jari yang kita kenal saat ini yaitu lingkaran (loop), lengkungan (arch), dan tipe ulir (whorl). Ketiga tipe atau pola dasar inilah yang menjadi panduan awal menentukan pola sidik jari seseorang yang kemudian ditambah dengan titik-titik unik dalam pola dasarnya.
Setelah Galton menerbitkan bukunya tersebut, para penegak hukum di berbagai negara mulai menerapkan konsep identifikasi sidik jari untuk mengenali para pelaku kriminal. Sir Edward Richard Henry, seorang aparat kepolisian Inggris yang bertugas di India menjadi salah satu pionir dalam menerapkan sistem identifikasi sidik jari bagi para pelaku kriminal di India.
Pada sekitar awal abad ke-20, Scotland Yard (Kepolisian Inggris) mulai membangun sistem identifikasi sidik jari yang berdasar pada sistem yang dikembangkan oleh Sir Edward Richard Henry dan mendirikan biro pusat sidik jari di kantor Kepolisian Inggris.
Namun seiring perkembangan zaman teknologi fingerprint saat iini tiak hanya digunakan untuk keperluan kepolisian bahkan sudah digunakan di berbagai keperluan privasi, perusahaan, sekolah , bahkan intansi pemerintahan.

Kerja Fingerprint
Ada beberapa cara kerja dari fingerprint, berikut diantaranya

1. Optical (Optis)
 Teknik pembacaan dengan optical atau optis mempunyai sistem merekam pola sidik jari dengan menggunakan blitz(cahaya). Alat pembaca sidik jari atau fingerprint scanner yang digunakan adalah berupa digital cammera (kamera digital). Untuk lapisan paling atas area untuk meletakkan ujung jari atau permukaan sentuh (scan area). Di bawah scan area, terdapat lampu blitz atau pemancar cahaya yang difungsikan untuk menerangi permukaan ujung jari. Karena sidik jari terkena cahaya maka akan menghasilkan pantulan dari ujung jari yang selanjutnya ditangkap oleh alat penerima. Data tersebut selanjutnya disimpan ke dalam memori. Sistem ini banyak digunakan di berbagai perusahaan penyedia pemindai sidik jari seperti Fingerspot.

2. Ultrasonik
Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang sangat tinggi dan tidak bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kilo Hertz. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas.
Tehnik ini hampir sama dengan tehnik yang digunakan dalam dunia kedokteran seperti alat pendeteksi penyakit atau USG. Dalam tehnik ini, digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan transduser piezoelektrik. Pantulan frekuensi tersebut diterima menggunakan alat yang sejenis. Selanjutnya pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun citra sidik jari.
Dengan Pembacaan ultrasonik, tangan yang kotor tidak menjadi masalah. Demikian juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat proses pembacaan.

3. Capacitive (Kapasitans)
 Tehnik Kapasitans menggunakan cara pengukuran kapasitant untuk membentuk citra sidik jari. Scan area dan kulit ujung jari yang bersentuhan sebagai kapasitor dari sistem ini. Karena tekstur sidik jari mempunyai ridge (gundukan) dan valley (lembah) pada maka kapasitas dari kapasitor masing-masing orang akan berbeda.

4. Thermal (Suhu)
 Tehnik Thermal sistem pembacaan dengan menggunakan perbedaan suhu antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) tekstur sidik jari untuk mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggeser ujung jari (swap) diatas lapisan scan area. Apabila ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu singkat, suhunya akan sama karena adanya proses keseimbangan..

Fungsi dan Manfaat Fingerprint
Berikut merupakan beberapa fungsi dan manfaat fingrprint dalam kehidupan sehari hari

1. Fingerprint Pada Smartphone
Tata letak Fingerprint pada sbeuah smartphone waktu pertama kali muncul berada di bagian belakang smartphone, namun kini lebih inovasi, karena sensor Fingerprint sudah tergabung bersama tombol home, sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses smartphone. Smartphone yang menggunakan sensor Fingerprint lebih di jamin keamananya dari pada smartphone yang menggunakan pola ataupun password.

2. Fingerprint pada Absensi
Biasanya absensi yang menggunakan sensor Fingerprint di pakai oleh instansi perkantoran untuk meningkatkan tanggung jawab dan disiplin karyawanya, karena sidik jari pada setiap karyawan tidak bisa di palsukan dan juga tidak bisa di wakilkan. Sehingga karyawan akan berusaha untuk datang tepat waktu dari pada terdeteksi terlambat karenatidak sempat melakukan scanning sidik jari.

3. Fingerprint pada Pintu
Pintu yang biasanya menggunakan sensor Fingerprint adalah pintu khusus, seperti pintu rumah mewah ataupun pintu ruangan atasan. namun yang cukup familiar kita lihat adalah pintu dari brankas tempat menyimpan barang-barang berharga seperti uang, emas dan lain sebagainya.

4. Fingerprint pada Kedokteran
Fingerprint / Sidik jari kaki bayi juga diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan untuk mencegah tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.

5. Fingerprint pada Kepolisian
Dalam kepolisian sidik jadri biasa di gunakan untuk mengidentifikasi pelaku ejahatan atau untuk mengidentifikasi penemuan mayat tanpa tanda pengenal

6. Fingerpint pada Pendataan Penduduk
Sebagai identifikasi diri dan informasi dari dari penduduk agar termuat dengan akurat dan cepat dalam suatu data base. Biasanya digunakan pada pendataan KTP, Ijazah sekolah, Sim, dll.
Dari data base itu tersebutlah autentifikasi diri bisa berbentuk alat untuk nantinya memastikan bahwa informasi pribadi atau dokumen yang tersimpan adalah asli.

Kekurangan Fingerprint
Walaupun mesin menawarkan beberapa kelebihan, namun tidak menutup kemungkinan masih ditemukannya beberapa kekurangan yang terdapat dalam mesin absensi sidik jari diantarannya:
1. Sering terjadi kesalahan dalam proses identifikasi
Mesin ini memiliki kelemahan yang pertama yaitu seringnya terjadi kesalahan pada saat pemindaian dikarenakan scanner tidak bisa mendeteksi sidik jari seseorang bila scanner dalam kondisi kotor karena terdapat banyak sekali bekas sidik jari yang menempel, basah karena sering terkena air atau keringat dari jari seseorang dan scanner terkena cahaya secara langsung sehingga kinerja sistem menurun dan proses identifikasi harus diulang.
2.  Membutuhkan perawatan yang rutin
Untuk tetap menjaga supaya scanner bisa bekerja dengan maksimal dan tidak mengalami penurunan sistem, perawatan yang rutin perlu dilakukan agar scanner tetap bersih setiap saat untuk mencegah terjadinya kesalahan. Dalam memebrsihkannya pun tidak boleh menggunakan air atau lap basah karena mesin sangat rentan kerusakan yang disebabkan oleh air.

3.  Kinerja scanner kurang maksimal
Scanner memiliki kelemahan dimana sistem sensor tidak bisa mendeteksi jari yang basah, terlalu kering, terkelupas, kotor, dan juga tertutup oleh tinta. Oleh karena itu, sebelum melakukan proses identifikasi, jari seseorang harus dalam keadaan bersih dan kering.

4. Bisa di dupliksi
Untuk penggunaan sidik jari pada Smartphone ternyata tidak benar – benar aman bisa juga di bobol dengan permainan lilin / malam yang bisa dibentuk atau bisa juga disebut dengan Play-Doh. Karena dahulu sudah pernah ada yang membuktikannya. Tidak hanya itu ada cara lain yang bisa digunakan untuk menduplikasi sidik jari yaitu dengan cara memfoto sidik jari milik orang lain setelah itu diprint atau dicetak dengan resolusi yang tinggi dan menggunakan printer serta tinta khusus.
Cara lain untuk membobol sidik jari adalah Thermanator, dimana modus juga bisa dimanfaatkan hacker untuk mengintip kode pin di tombol mesin ATM atau juga tombol keyboard smartphone.
Menurut studi terbaru peneliti di University of California, bekas sidik jari di keyboard komputer memang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.Namun, dengan bantuan lensa thermal, bekas sidik jari bisa tampak secara jelas karena panas yang masih tersisa di keyboard.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar