Pengertian
Taat dan Dalil Naqli-Nya (Al-Qur’an)
Taat
memiliki arti tunduk, sedangkan Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang
harus dijalankan. Secara bahasa artinya mengerjakan
sesuatu yang diperintahkan. Sedangkan secara syari’ah ialah beramal
melaksanakan perintah disertai niat dan keyakinan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk
kepada tindakan atau perbuatan yang telah dibuat. Dalam agama islam, Peraturan
dibuat oleh Allah Swt, nabi, ulil amri, atau yang lainnya. Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang
dibuat oleh Allah Swt., yaitu terdapat pada al-Qur’an. Aturan dibuat dengan
tujuan agar tercipta ketertiban dan ketenteraman.
v Memahami
Surat An-nisa ayat 59
Firman
Allah swt.:
Dalam Al-Qur’an, surah An-Nisa’ [4]:59, orang beriman harus taat kepada Allah, rasul, ataupun ulil amri. Ulil amridi sini, yaitu pemimpin yang taat kepada Allah dan rasul-Nya.
v
Menaati Perintah Allah SWT
Aturan
yang tertinggi adalah aturan yang dibuat oleh Allah Swt., yaitu aturan-aturan
yang terdapat pada al-Qur’an. Sementara di bawahnya ada aturan yang dibuat oleh
Nabi Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada aturan
yang dibuat oleh para pemimpin (amir), baik pemimpin pemerintah, negara,
daerah, maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga.
Ada 3
makna taat kepada Allah swt., yaitu taat bermakna patuh, penurut dan tunduk.
a. Taat Bermakna Patuh
Taat bermakna patuh adalah mematuhi perintah Allah swt. dan menjauhi larangannya. Perintah Allah, contohnya salat, puasa, dan menunaikan zakat. Sementaraitu, yangdilarangAllah, sepertiminumminumanyangmemabukkan, meninggalkan salat fardu, berjudi, dan mengambil hak orang lain.
b. Taat Bermakna Penurut
Taat bermakna penurut adalah menuruti semua aturan yang bersumber dari ajaran Islam. Contohnya, yang tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 6, yang menerangkan jika kita hendak melaksanakan salat harus ada aturan, yaitu harus berwu«u atau bertayamum.
c. Taat Bermakna Tunduk
Taat bermakna tunduk adalah tunduk terhadap qada dan qadar yang datangnya dari Allah swt., seperti kita tunduk bahwa Allah swt. menetapkan manusia hanya boleh beribadat kepada Allah.
a. Taat Bermakna Patuh
Taat bermakna patuh adalah mematuhi perintah Allah swt. dan menjauhi larangannya. Perintah Allah, contohnya salat, puasa, dan menunaikan zakat. Sementaraitu, yangdilarangAllah, sepertiminumminumanyangmemabukkan, meninggalkan salat fardu, berjudi, dan mengambil hak orang lain.
b. Taat Bermakna Penurut
Taat bermakna penurut adalah menuruti semua aturan yang bersumber dari ajaran Islam. Contohnya, yang tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 6, yang menerangkan jika kita hendak melaksanakan salat harus ada aturan, yaitu harus berwu«u atau bertayamum.
c. Taat Bermakna Tunduk
Taat bermakna tunduk adalah tunduk terhadap qada dan qadar yang datangnya dari Allah swt., seperti kita tunduk bahwa Allah swt. menetapkan manusia hanya boleh beribadat kepada Allah.
v Ketaatan kepada Nabi Muhammad saw.
Ketaatan kepada rasul mempunyai posisi sejajar dengan ketaatan kepada Allah Swt.
Mengapa demikian? Hal ini sebab apa pun yang disampaikan, dilakukan, serta
diinginkan Rasulullah saw. adalah wahyu dari Allah Swt. Pada saat yang sama,
Allah Swt. senantiasa menjaga kehidupan rasul berikut segala gerak-gerik yang
dilakukan beliau. Sedikit saja beliau bergeser dari kebenaran, Allah Swt.
segera mengingatkannya. Dengan adanya penjagaan Allah Swt. ini Rasulullah
menjadi seorang yang maksum atau terjaga dari kesalahan. Dengan kedudukannya
yang sedemikian istimewa, Allah Swt. menempatkan Rasulullah saw. dalam posisi
yang terhormat dalam ketaatan seorang muslim. Allah menyatakan bahwa menaati
Rasulullah sama dengan menaati Allah Swt. Dengan demikian, ketaatan kepada
Rasulullah saw. adalah prioritas yang sama dengan ketaatan kepada Allah Swt.
Meskipun begitu, kita tidak boleh menganggap Rasulullah saw. sejajar dengan kedudukan
Allah Swt. sebagai Tuhan. Menyamakan Rasulullah saw. dengan Allah Swt. sebagai
Tuhan adalah tindakan kemusyrikan sebab Rasulullah hanyalah manusia biasa yang
diberi wahyu oleh Allah Swt. Menaati perintah Allah Swt. dan menjauhi
larangan-Nya berarti menaati rasul- Nya. Hal ini sebab perintah rasul berarti
perintah Allah Swt.
v Taat Kepada Pemimpin
Ketaatan tingkat ketiga adalah taat kepada
ulil amri. Sebagian ulama menafsirkan
kata ulil amri di sini terbatas pada pemerintah di negara kita berada. Oleh karena
itu, kita juga harus taat pada berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Semua peraturan itu disusun untuk menjaga keteraturan dalam
kehidupan bermasyarakat. Sebagian ulama yang lain meluaskan makna ulil amri
ini.
Mereka tidak membatasi makna ulil amri
sebatas pemerintah saja, tetapi segala hal atau aturan atau sistem yang ada di
sekitar dan terkait dengan kita. Oleh karena itu, taat kepada ulil amri dapat
diartikan sebagai taat pada orang tua, taat pada aturan masyarakat, taat pada
norma yang berlaku hingga taat pada janji kita kepada teman. Ketaatan kepada
ulil amri ini ada syarat-syarat tertentu. Syarat tertentu itu adalah tidak
boleh bertentangan dengan aturan Allah Swt. dan rasul-Nya. Ketika bertentangan
dengan aturan Allah Swt. dan rasul-Nya, perintah ulil amri harus kita
tinggalkan.
Kita juga dianjurkan untuk bersikap taat
kepada guru. Ketaatan kepada guru ditunjukkan dengan mematuhi perintahnya,
menghormati, dan bersikap peduli. Kita patuhi perintah dan tugas yang guru
berikan kepada kita, baik itu tugas sekolah maupun tugas luar.Kita juga wajib
menghormatinya, misalnya dengan berkata dan bersikap sopan kepadanya. Sikap
peduli kepada guru dapat ditunjukkan dengan selalu mengingat jasa baiknya,
mendoakannya, dan berbuat sesuatu yang menyenangkan hatinya.
v Berperilaku Taat Kepada
Aturan
Sebagai umat islam kita harus menaati aturan-aturan yang
telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rosulnya, selain itu juga kita harus
menaati aturan Pemerintah. Karna Jika kita melanggar peraturan, maka kita akan
mendapatkan sanksi seperti dosa, hukuman atau yang lain. Contoh perbuatan taat
peraturan dalam agama islam yaitu Menjalankan sholat lima waktu, puasa, dan
melaksanakan perintah-perintah Allah yang lain
Memiliki sifat taat akan memberikan akibat baik untuk
pemiliknya. Jika setiap orang telah memahami maksud sikap ini, dia akan
menerapkan- nya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dapat dipastikan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan berjalan dengan
harmonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar