A. Mengapa faktor ekonomi dianggap sebagai penyebab utama
meningkatnya angka putus sekolah?
Kurangnya ekonomi yang berasal dari orang tua ini
menyebabkan tidak adanya penghasilan tetap/tak memiliki pekerjaan atau tidak
tersedia lapangan pekerjaan yang mencukupi, kurangnya minat dalam meraih
pendidikan atau mengenyam pendidikan dari dalam benak anak didik itu sendiri,
bahkan dari faktor lingkungan baik itu datang dari perbuatan maupun dari
pergaulan sehari-hari dengan teman sebayanya atau dari lingkungan yang lain,
kurangnya motivasi dan pengawasan dari orang tua yang disebabkan oleh orang tua
yang tak pernah mengenyam pendidikan dan tak memahami arti penting dari sebuah
pendidikan untuk kehidupan bangsa dan bernegara juga merupakan salah satu
penyebab kasus anak putus sekolah.
Maka bisa kita simpulkan jika faktor utama ekonomi memang
dianggap sebagai penyebab utama karena tidak adanya biaya dan menyebabkan anak
tak bersekolah.
B. Adakah faktor lain selain faktor ekonomi yang menjadi
penyebab meningkatnya angka putus sekolah? Apabila ada, apa saja faktor
tersebut?
Ada, yakni faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor Internal :
1. Di dalam diri anak tersebut, putus sekolah terjadi karena
adanya rasa malas untuk pergi sekolah dengan adanya rasa minder, tak bisa
bersosialisasi dengan lingkungan sekolahnya, sering menjadi bahan cemoohan
karena tidak mampu dalam membayar kewajiban biaya sekolah.
2. Adanya pengaruh yang berasal dari teman sehingga dirinya
merasa ingin dan ikut-ikutan apabila diajak untuk bermain, seperti bermain
PlayStation atau Game Online di Warung Internet, hingga akhirnya sering
membolos dan tak ingin berangkat sekolah. Hal ini menjadi penyebab tidak naik
kelas, prestasi di sekolah menurun dan malu untuk pergi kembali ke sekolah.
3. Anak yang terkena sanksi karena mangkir dari sekolah,
sehingga terkena drop out (DO).
Faktor Eksternal
1. Keadaan status ekonomi keluarga
Ekonomi yang kurang mencukupi atau kurang mumpuni memang
bukanlah menjadi hal yang tabu dan tidak ganjil lagi bagi masyarakat. Jika
ekonomi di keluarga serba kekurangan, maka lebih memilih untuk tidak
meyekolahkan anaknya karena mengingat biaya sekolah yang begitu mahal.
2. Kurangnya perhatian dari orang tua
Perhatian memang begitu dibutuhkan oleh anak dalam menunjang
kehidupan dan pendidikan sehingga anak menjadi lebih semangat dan termotivasi.
Perhatian yang kurang akan sekolah, bisa menjadikan anak tersebut tak tertarik
sama sekali dengan sekolah.
3. Hubungan orang tua yang kurang harmonis
Terkadang, dalam suatu hubungan di lingkungan keluarga
begitu terasa kurang harmonis, banyak sekali contohnya hubungan yang kurang
harmonis yang terjadi antara anak dan orang tua sehingga muncul kasus-kasus
yang bermasalah bahkan hingga terjadi tragedi yang mengerikan seperti adanya
penyiksaan, penggertakan yang memang sama sekali tak pantas apabila diterapkan
di dalam lingkup keluarga.
C. Apakah upaya pemerintah sudah optimal untuk menangani
masalah ini? Kemukakan indikator optimal dan tidak optimalnya!
Menurut saya pribadi, upaya yang telah dilakukan oleh
pemerintah ini belum optimal. Pemerintah masih belum bisa menjangkau semua anak-anak
bangsa yang ada di seluruh Indonesia bahkan hingga pelosok Nusantara.
Semua siswa berlum bisa merasakan bantuan yang didatangkan
oleh pemerintah, dan hal ini menjadikan anak-anak lebih memilih untuk putus
sekolah.
D. Selain Pemerintah, siapa lagi yang bertanggung jawab
untuk mengatasi masalah ini? Apa saja peran yang bisa ditampilkannya?
Selain pemerintah, yang bertanggung jawab dalam menangani
masalah ini adalah orang tua sendiri, guru, teman-temannya dan pribadi diri
sendiri.
Peran mereka memang begitu penting untuk membangkitkan
motivasi anak-anak sehingga minat anak untuk bersekolah tinggi dan menjadi hal
yang perlu untuk dilakukan. Terlebih adanya peran dari orang lain yang membantu
motivasi dan memberikan semangat, serta dari pribadi diri sendiri yang memang
dengan niat penuh akan belajar.
E. Apa solusi yang kalian ajukan untuk mengatasi masalah
ini? Bagaimana strateginya supaya solusi itu berhasil?
Solusi yang saya ajukan, menurut saya agar Pemerintah lebih
jeli dalam memberikan bantuan dana kepada masyarakat yang benar-benar kurang
mampu, sehingga tidak ada penyelewengan dana yang semestinya untuk orang tidak
mampu, malah untuk orang yang bisa dibilang mampu.
Dalam prinsipnya juga Pemerintah harus mampu mementingkan
sekolah, karena anak merupakan aset bangsa di masa mendatang. Tidak hanya
fasilitas-fasilitas umum saja, sekolah juga perlu untuk diperhatikan.
Pemerintah juga perlu dalam memberikan penyuluhan atau
sosialisasi dengan datang langsung ke sekolah-sekolah atau bisa melalui
internet menjelaskan betapa pentingnya sekolah itu.
F. Kemukakan bentuk pelanggaran Hak Warga Negara yang pernah
terjadi di daerahmu. Serta bagaimana solusi untuk menyelesaikannya?
Jika membicarakan mengenai daerah sekitar, tidak sedikit
bentuk pelanggaran hak warga negara yang terjadi.
Misal, anak-anak memang sudah sepantasnya untuk sekolah,
diberikan hak untuk sekolah, akan tetapi malah hak tersebut diselewengkan,
contohnya masih remaja malah menikah dini, adanya pergaulan bebas yang sangat
merugikan bagi anak-anak, serta bisa mengonsumsi narkoba bahkan merokok.
Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dengan mencari akar-akar
penyebabnya, lalu diselesaikan hingga akarnya ditemukan, dan pentingnya
bimbingan dari semua orang dan membatasi internet dengan selalu menjaga
anak-anak supaya menggunakan dengan hal positif.
Mengingat internet banyak informasi yang bukan seharusnya,
yang bisa diakses siapapun, tanpa batasan usia, nah itulah peran orang tua
untuk mendampingi dan meluruskannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar