Ruang 1000 Ilmu

Memuat Materi Pelajaran smk Khususnya Teknik Mesin & Prodi Teknik Industri

LightBlog

Sabtu, 23 April 2016

Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membangun Teks Negosiasi dan jawaban

Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membangun Teks Negosiasi
Secara mandiri pada tugas 1 sampai dengan tugas 4 berikut ini, kalian diharapkan mencari contoh teks negosiasi lain dan membuat teks negosiasi sejenis. Kalian dapat menggunakan teks negosiasi antara wakil karyawan dan wakil perusahaan pada Kegiatan 1 di atas sebagai panduan.
Tugas 1 Menanggapi Isi Teks Negosiasi
Kerjakan sesuai dengan petunjuk!
(1)    Buatlah ringkasan tentang pengertian negosiasi beserta cara-cara melakukannya. Sertakan pada ringkasan kalian alasan dan tujuan dilakukannya negosiasi, pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi, dan ragam bahasa yang digunakan dalam negosiasi!
Jawab :
·          Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan diantara kedua belah pihak yang terlibat.
Cara-cara yang dilakukan antara lain :
1)             Mengajak untuk membuat kesepakatan.
2)             Memberikan alasan mengapa harus ada kesepakatan.
3)             Membandingkan beberapa pilihan.
4)             Memperjelas dan menguji pandangan yang dikemukakan.
5)             Mengevaluasi kekuatan dan komitmen bersamaan.
6)             Menetapkan dan menegaskan kembali tujuan negosiasi.
- Negosiasi dilakukan karena pihak-pihak yang berkepentingan perlu menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi untuk mencapai kesepakatan bersama.
 -Tujuan dilakukan negosiasi adalah untuk mengurangi perbedaan posisi setiap pihak.
-Struktur bahasa yang digunakan yaitu, Lisan dan Tulisan.
Lisan yaitu dengan cara diungkapkan  secara langung sedangkan tulisan diungkapkan melalui surat mediasi.
(2)    Cocokkan pekerjaan kalian dengan pekerjaan teman-teman kalian. Untuk memantapkan hasilnya, mungkin kalian perlu memperbaikinya lagi.
Tugas 2 Bernegosiasi dengan Pengusaha
Kerjakan sesuai dengan petunjuk!
(1)           Carilah beberapa contoh teks negosiasi yang menggambarkan pemecahan konflik kepentingan antara dua belah pihak. Cermatilah teks yang telah kalian temukan itu apakah teks tersebut memiliki struktur teks pembukaan, isi, dan penutup. Jika teks-teks itu memiliki struktur teks yang berbeda, tatalah kembali teks tersebut! 

Negosiasi Penjual dan Satpol PP

Satpol PP:Selamat pagi, Bu!Pembukaan
Penjual:Selamat pagi. Ada apa Pak?
Satpol PP:Kami dari Satpol PP ingin berbicara dengan Anda.
Penjual:Silahkan, Pak!
Satpol PP:Ma'af, Bu. sebaiknya ibu jangan berdagang di tempat ini, kasihan para pengendara ingin lewat, disamping itu jalan ini pun memang sudah terlalu sempit.Isi
Penjual:Wah, pak kenapa bisabegitu? saya sudah berapa minggu jualan disini.
Satpol PP:Bukan begitu, Bu. Kami disini berusaha agar sarana umum dapat digunakan untuk kepentingan umum.
Penjual:Maksudnya?
Satpol PP:Trotoar jalan digunakan untuk pejalan kaki, bukan untuk tempat berjualan. Tempat berjualan ya di pasar.
Penjual:Wah, pak. Kalau saya berjualan di pasar saya harus menyewa kios yang harganya sangat mahal. Bagaimana saya bisa memperoleh untung jika uang saya habis untuk membayar sewa kios. Tolong pikirkan nasib saya, pak.
Satpol PP:Itulah kita sebagai warga negara, ada kewajiban dan hak yang harus diperhatikan. Para pengguna jalan melaksanakan kewajibannya membayar pajak, dan mendapatkan haknya untuk dapat menikmati layanan fasilitas umum seperti jalan ini.
Penjual:Maaf, pak. Saya berjualan di sini setiap harinya membayar kewajiban saya dengan membayar retribusi. Apa salah saya, pak?
Satpol PP:Kepada siapa anda membayar retribusi, bu?
Penjual:Saya membayar kepada bapak-bapak berseragam yang setiap hari menarik iuran kepada saya.
Satpol PP:Dalam peraturan daerah tidak ada retribusi dari penjual yang berdagang di trotoar, yang adalah retribusi untuk para pedagang yang berjualan di tempat-tempat yang diperbolehkan contohnya adalah pasar.
Penjual:Saya mohon kebijaksanaan bapak, ijinkanlah saya berjualan di sini.
Satpol PP:Maaf, bu. Peraturan dibuat untuk dilaksanakan. Saya tidak bisa memenuhi permintaan ibu. Silahkan bawa barang-barang dagangan ibu dari sini dan mulai saat ini ibu tidak boleh berjualan di trotoar lagi.
Penjual:Baiklah, pak. Saya akan bawa barang-barang jualan saya dan pergi dari sini.
Satpol PP:Terima kasih bu atas pengertian ibu.Penutup
Penjual:Saya juga mengucapkan terima kasih pak atas penjelasannya.
Satpol PP:Ya, terima kasih. Selamat pagi.
Penjual:Selamat pagi. (membereskan barang dagangannya)


(2)           Carilah beberapa contoh teks negosiasi dalam jual beli dari sumber lain. Cocokkan apakah teks-teks tersebut mempunyai struktur teks orientasi^permintaan^pemenuhan^penawaran^persetujuan^pembelian^penutup.  Jika teks-teks itu memiliki struktur teks yang berbeda, tatalah kembali teks tersebut! 

Teks Negosiasi Penjual dan Pembeli

1.Penjual:Selamat pagi, Pak!Orientasi
2.Pak Mulyadi:Selamat pagi.
3.Penjual:Silahkan duduk. Dengan Pak Mulyadi bukan ?
4.Pak Mulyadi:Benar pak, saya yang menghubungi bapak tadi pagi. Dari foto yang ditampilkan di Koran tersebut, saya tertarik ingin melihat mobil tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam keadaan bersih dan baru.Permintaaan
5.Penjual:Betul sekali, mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan kondisinya sangat bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil yang baru.
6.Pak Mulyadi:Bisa saya lihat mobil itu sekarang, Pak?
7.Penjual:Tentu, tentu Pak. Silahkan lewat Pak. (berjalan menuju garasi mobil).Pemenuhan
8.Pak Mulyadi:Iya, Pak. Persis seperti foto yang terpajang dan warnanya juga masih mengkilat seperti baru.
9.Penjual:Tentu saja Pak. Mobil ini selalu saya rawat, tak ada satu butir debu pun tidak akan saya biarkan menyentuh mobil ini (tersenyum simpul)
10.Pak Mulyadi:Berbicara mengenai barangkan sudah jelas ini, Pak. Kalau boleh, harga berapa mobil tersebut akan bapak lepas ?Penawaran
11.Penjual:Harga mobil dengan kondisi seperti itu, saya mematok harga Rp 225 juta, bisa nego Pak.
12.Pak Mulyadi:Wah, cukup tinggi ya pak harganya. Bagaimana kalau 200 juta saja Pak? Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar 200 juta, Pak. Itupun tidak cash hari ini.
13.Penjual:Belum boleh Pak. Bagaimana kalau 220 juta Pak? Dengan kondisi mobil yang seperti bapak lihat saya kira itu tidak terlalu tinggi.
14.Pak Mulyadi:Wah, masih belum sreg harganya, Pak. Bagaimana kalau 210 juta? Saya kira itu harga yang pas untuk mobil Anda.
15.Penjual:Belum boleh, Pak. Naik sedikit lagi.
16.Pak Mulyadi:Ok, saya berani bayar mobil Anda 215 juta.Persetujuan
17.Penjual:Ya, okelah Pak. Sepertinya harga yang menarik, baiklah pak, tetapi pembayarannya sesuai dengan permintaan bapak tadi, Pembelian
18.Pak Mulyadi:Pembayarannya yang 200 juta tunai hari ini, dan sisanya akan saya berikan jika mobil telah saya terima ditempat saya, bagaimana, Pak?
19.Penjual:Ya, terima kasih Pak Mulyadi. Senang bekerja sama dengan anda dan semoga transaksi ini dilakukan dengan ikhlas dan semoga mobil ini menambah berkah bagi bapak.Penutup
20.Pak Mulyadi:Sama-sama Pak. Saya pulang sekarang dan saya tunggu kedatangan mobil ini di rumah, ini alamat rumah saya (memberikan kartu nama).
21.Penjual:Selamat jalan Pak. Silahkan tunggu saja dalam waktu dua hari dari sekarang mobil akan sampai di rumah bapak.
(3)                Carilah beberapa contoh teks negosiasi antara pengusaha dan pihak bank. Cocokkan apakah teks-teks tersebut mempunyai struktur teks orientasi ^ pengajuan ^ penawaran ^ persetujuan ^ penutup. Jika teks-teks itu memiliki struktur teks yang berbeda, tatalah kembali teks tersebut!

3. Teks Negosiasi Antara Pengusaha dan Bank

Berikut ini contoh teks negosiasi antara pengusaha dan pihak bank. Struktur teks terdiri dari orientasi^pengajuan^penawaran^persetujuan^penutup. seperti di bawah ini.
1.Pengusaha:"Selamat siang ”.Orientasi
2.Pihak Bank:”Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu? ”
3.Pengusaha:”Ya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit.”
4.Pihak Bank:"Kebetulan, saya adalah kepala bagian kredit bank ini. Silahkan duduk!"Pengajuan
5.Pengusaha:”Terima kasih. Begini pak. Saya akan mengembangkan usaha saya dalam bidang ekspor mebeler, jadi saya akan mengajukan kredit
6.Pihak Bank:”Berapa jumlah uang yang Anda butuhkan untuk mengembangkan usaha Anda tersebut ?
7.Pengusaha:Saya membutuhkan dana sebesar 300 juta rupiah. bisakah saya mendapatkan pinjaman  dari bank ini?”Penawaran
8.Pihak Bank:”Maaf, Pak. Jumlah pinjaman yang bapak ajukan terlalu besar sehingga kami belum bisa memberikan pinjaman. Bagaimana jika sebesar 200 juta saja Pak?”
9.Pengusaha:”Apa tidak bisa lebih dari itu Pak ? Saya kan sudah lama menjadi nasabah di bank ini dan saya juga membutuhkan suntikan dana yang besar untuk usaha saya, pak. Jika dana yang saya dapatkan hanya sebesar itu belum dapat memenuhi sebagian kebutuhan dana kami.
10.Pihak Bank:”Kami sangat menghargai kesetiaan Anda pada bank ini. Tetapi belum bisa memberikan pinjaman sebesar itu untuk jenis usaha yang bapak lakukan. Baiklah untuk bapak saya berikan 250 juta. Bagaimana Pak? ”
11.Pengusaha:”Tolong usahakan lebih dari itu Pak. Usaha saya membutuhkan dana sebesar akan saya gunakan untuk mengembangkan usaha ekspor mebeler ke beberapa negara.”
12.Pihak Bank:”Baiklah Pak. Kami hanya mampu memberikan pinjaman sebesar 250 juta saja. Itu merupakan batas maksimal kami memberikan penjaman untuk jenis usaha yang bapak lakukan. Bagaimana, Pak?”
13.Pengusaha:"Baiklah. Akan saya ambil pinjaman tersebut dan saya minta kalau bisa, uang dicairkan secepatnya pak.”Persetujuan
14.Pihak Bank:”Jika proses administrasinya sudah selesai. Uang tersebut bisa dicairkan besok. Silahkan besok bapak datang saja ke sini menemui saya.”
15.Pengusaha:"Ok, besok saya akan datang lagi ke sini? ”
16.Pihak Bank:”Kami akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk bapak.”
17.Pengusaha:”Baiklah kalau begitu terima kasih atas kerjasamanya, saya permisi dahulu Pak. Selamat siang!"Penutup
18.Pihak Bank:”Sama-sama Pak. Selamat siang.”(bersalaman)
19.Pengusaha:”Permisi.” (keluar dari bank)



(4)Apakah teks-teks negosiasi yang kalian temukan itu juga diungkapkan dengan bahasa yang santun dan/atau persuasif? Jika tidak demikian, perbaikilah teks tersebut agar terkesan lebih santun dan/atau persuasif!   jawab : ya

Tugas 3 Bernegosiasi untuk Memecahkan Konflik
Kerjakan sesuai dengan petunjuk!
1)       Kalian tentu telah banyak menyaksikan berbagai konflik kepentingan di sekitar kalian. Kali ini, buatlah teks negosiasi yang berisi pemecahan konflik yang terjadi antara pedagang di pasar kota dan pengelola pasar tersebut. Pedagang diwakili oleh ketua paguyuban pedagang yang ada di pasar tersebut, sedangkan pengelola pasar diwakili oleh pimpinan pasar sendiri. Buatlah dialog tersebut seperti dialog pada Kegiatan 1 dengan struktur teks pembukaan^isi^penutup. 



1.Wakil pedagang:"Selamat siang ”.Pembukaan
2.Pengelola pasar:”Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?”
3.Wakil pedagang:”Terima kasih, Pak. Saya Sukiwan, pedagang di Pasar Wage.”
4.Pengelola pasar:"Ada keperluan apa ya, Pak?"
5.Wakil pedagang:”Saya sebaga perwakilan dari para pedagang Pasar Wage ingin membahas masalah penggusuran."Isi
6.Pengelola pasar:”Memangnya kenapa, Pak. Ada yang salah?"
7.Wakil pedagang:"Kami sebagai pedagang tidak setuju apabila Pasar Wage akan digusur, Pak.”
8.Pengelola pasar:”Mohon maaf, Pak. Ini sudah keputusan Pemerintah. Kami hanya melaksanakan peraturan yang telah dibuat.”
9.Wakil pedagang:”Tidak bisa begitu dong, Pak. Kalau Pasar Wage digusur, kami harus mencari nafkah di mana, Pak. Pikirkanlah kami rakyat kecil Pak."
10.Pengelola pasar:”Sekali lagi saya mohon maaf, Pak. Saya tidak bisa menghentikan rencana penggusuran pasar tersebut.”
11.Wakil pedagang:”Jika penggusuran tetap dilaksankan kami akan menggelar unjuk rasa menentang kebijakan pemerintah, Pak.”
12.Pengelola pasar:”Tidak bisa demikian. Begini saja, saya akan coba mengusulkan untuk merelokasi pasar raya ke tempat lain.”
13.Wakil pedagang:"Kalau boleh tahu, kami akan direlokasi ke daerah mana, Pak?”
14.Pengelola pasar:”Saya akan mencoba mengusulkan relokasi ke daerah Karanglewas Pak Bupati.”
15.Wakil pedagang:"Kalau direlokasi ke Karanglewas kami menolak, Pak. Daerah Karanglewas letaknya kurang strategis karena jauh dari kota dan di sana sepi pengunjung.”
16.Pengelola pasar:”Lalu, ke daerah mana Anda ingin direlokasi?”
17.Wakil pedagang:"Kami sangat mengharapkan relokasi ke daerah Berkoh, Pak. Menurut kami daerah tersebut sangat menunjang sebagai lokasi kami berdagang"
18.Pengelola pasar:”Saya rasa itu tidak mungkin. Daerah tersebut sudah terlalu padat dan di daerah tersebut juga terdapat rumah sakit.”
19.Wakil pedagang:”Menurut bapak daerah mana lagi yang memungkinkan sebagai daerah relokasi kami, Pak?”
20.Pengelola pasar:”Bagaimana kalau di dekat GOR SATRIA? Menurut saya lokasi tersebut sangat strategis untuk berjulan. Selain tempatnya belum terlalu padat penduduk juga banyak kegiatan masyarakat yang dilakukan di daerah tersebut.”
21.Wakil pedagang:”Baik, Pak. Saya Setuju dengan rencana bapak.”
22.Pengelola pasar:”Baiklah kalau begitu. Saya akan segera usulkan rencana relokasi secepatnya kepada Pak Bupati. Tapi saya minta Bapak dan teman-teman tidak melakukan aksi demo.”
23.Wakil pedagang:”Baik, Pak. Boleh saya keluar?"Penutup
24.Pengelola pasar:"Ya, silakan."
25.Wakil pedagang:”Terima kasih, Pak. Selamat siang”(bersalaman)
26.Pengelola pasar:”Selamat siang” (keluar dari ruangan bersamaan)


(3)    Bayangkan bahwa kalian adalah pengurus OSIS di sekolah. Kalian telah mengajukan usulan program kepada kepala sekolah untuk mendirikan koperasi sekolah yang dikelola oleh siswa sendiri. Agar pihak sekolah dan pengurus sekolah yang dikelola oleh siswa sendiri. Agar pihak sekolah dan pengurus OSIS mempunyai pandangan yang sama, kedua belah pihak perlu bertemu dan melakukan negosiasi. Buatlah teks negosiasi yang menggambarkan keadaan tersebut!  



1.Asdan:”Assalamualaikum”(sembari mengetuk pintu ruang Kepala Sekolah)Pembukaan
2.Kepala sekolah:”Walaikumsalam, silakan masuk!”
3.Asdan:”Terima kasih, Pak.”(sembari memasukki ruangan).
4.Kepala sekolah:”Silakan duduk! Ada yang dapat saya bantu?”
5.Asdan:”Saya Asdan Ketua Osis, saya mewakili teman-teman ingin membicarakan suatu hal, Pak.”Isi
6.Kepala sekolah:”Hal apakah apa yang ingin dibicarakan, Dan?”
7.Asdan:”Begini, Pak. Kami para pengurus OSIS telah berunding ingin mendirikan koperasi sekolah yang nantinya akan dikelola oleh secara mandiri, Pak.”
8.Kepala sekolah:”Oh, begitu ya.”
9.Asdan:”Iya, Pak. Saya sebagai perwakilan pengurus OSIS yang ditunjuk untuk menemui Bapak untuk meminta persetujuan pendirian koperasi sekolah tersebut”
10.Kepala sekolah:”Saya ingin tahu, atas dasar apa kalian ingin mendirikan koperasi sekolah?"
11.Asdan:”Menurut kami, dengan mendirikan koperasi sekolah, para siswa dapat melatih keterampilan dalam ekonomi. Selain itu, koperasi sekolah juga memudahkan siswa dalam membeli perlengkapan sekolah tanpa harus keluar sekolah, Pak.”
12.Kepala sekolah:”Oh, iya bagus itu. Tetapi masalahnya semua ruangan sekolah ini sudah digunakan. Lalu di mana nantinya koperasi itu didirikan?”
13.Asdan:“Kami berencana akan mendirikan koperasi sekolah di sebelah ruang olah raga yang sudah tidak terpakai itu, Pak.”
14.Kepala sekolah:”Itu ide yang bagus. Namun, darimana kalian memperoleh modal awal untuk mendirikan koperasi sekolah?”
15.Asdan:”Untuk modal awal, kami memperkirakan, sekitar Rp 3 juta. Bagaimana pendapat Bapak?”
16.Kepala sekolah:”Saya rasa untuk permulaan, modal itu terlalu besar. Bagaimana kalau setengahnya dulu sekita Rp.1.500.000?
17.Asdan:”Tapi dana sebesar itu sudah sangat minim, Pak.”
18.Kepala sekolah:”Ya sudah, begini saja karena dana untuk pembangunan dari pemerintah masih tersisa Rp2 juta silahkan digunakan untuk modal awal koperasi ini.”
19.Asdan:”Apakah sudah tidak ada dana lagi, Pak?”
20.Kepala sekolah:"Ada sih, tapi dana tersebut sudah dalokasikan untuk bidang yang lain. Saya menyarakna bagaimana kalau sisanya kalian mencarinya dengan menggali dana dari teman-teman kalian?”
21.Asdan:”Baiklah, Pak. nanti saya akan berembug kembali untuk memenuhi dana kekurangannya.”
22.Kepala sekolah:”Ya, kalau begitu segeralah membuat proposalnya dan bawa ke saya jika sudah siap.”
23.Asdan:”Siap, Pak. Saya mengucapkan terima kasih sebelumnya atas pengertian Bapak”Penutup
24.Kepala sekolah:”Yah, sama-ssama. saya juga merasa senang kalian memiliki ide kreatif tersebut.”
25.Asdan:”Terima kasih, Pak. Selamat siang”(bersalaman)
26.Kepala sekolah:”Selamat siang” (keluar ruangan)

(4) Peragakan negosiasi pada nomor (1) dan (2) itu bersama teman-teman dalam kelompok yang terdiri atas dua orang. 

Tugas 4 Membuat Teks Negosiasi tentang Rintisan Kerja Sama
Kerjakan sesuai dengan petunjuk!
(1) Bayangkan bahwa kalian adalah pengusaha batik. Kalian akan mengajukan usulan program kepada pemerintah daerah untuk mendirikan laboratorium batik. Kalian juga menjalin kerja sama dengan pengusaha batik yang lain. Buatlah teks negosiasi yang menggambarkan rintisan kerja sama itu. Pertama, kalian membuat teks negosiasi antara kalian dan pengusaha batik yang lain. Kedua, kalian membuat teks negosiasi antara wakil pengusaha batik dan wakil pemerintah.
Jawab :
Pengusaha batik dengan batik lainnya
Pengusaha 1                  : “Selamat siang, Pak.”
Pengusaha 2                  : “Selamat siang, silakan duduk.”
Pengusaha 1                  : “Terima kasih, Pak.”
Pengusaha 2                  : “Ada keperluan apa Bapak datang kesini?”
Pengusaha 1                  : “Begini, Pak. Kualitas kain batik di kota ini semakin menurun, peminatnya juga semakin sedikit.”
Pengusaha 2                  : “kita harus mencari jalan supaya peminat kain batik di kota ini terus bertambah.”
Pengusaha 1                  : “Bagaimana jika kita mendirikan laboratorium batik saja, Pak?”
Pengusaha2                   : “Wah wah, untuk mendirikan laboratorium batik kan perlu dana yang banyak, Pak.  Sedangkan kita hanya pengusaha batik kecil-kecilan.”
Pengusaha 1                  : “Kalau masalah dana kan bisa ditanggung bersama, Pak.”
Pengusaha 2                  : “Bagaimana jika dana kita tidak mencukupi?”
Pengusaha 1                  : “Kita bisa bekerja sama dengan pengusaha lain, Pak.”
Pengusaha 2                  : “Apa keuntungan kita mendirikan laboratorium batik?”
Pengusaha 1                  : “Kita bisa meningkatkan mutu dan kuatitas kain batik, semakin bagus kualitas kain        batik kita maka semakin banyak juga keuntungan yang kita dapatkan.”
Pengusaha2                   : “Baiklah, Pak. Saya setuju. Apakah kita perlu mengusulkan hal ini kepada pemerintah?”
Pengusaha 1                  : “Perlu, Pak. Baiklah, selepas saya dari sini saya akan mengirim surat untuk menentukan jadwal pertemuan kita dengan pemerintah.”
Pengusaha 2                  : “Ide yang bagus. Saya tunggu kabarnya ya, Pak.”
Pengusaha 1                  : “Iya, kalau begitu saya pergi dulu. Terima kasih Pak.”
                                            (mereka besalaman)
Pengusaha 2                  : “Sama-sama, Pak.”
Negosiasi wakil pengusaha batik dan wakil pemerintah
Wakil pengusaha batik    : Selamat siang, Pak.
Wakil pemerintah            : Selamat siang. Mari, silakan duduk.
Wakil pengusaha batik    : Ya, terima kasih.
Wakil pemerintah            : Saya, Harta Dinata, wakil pemerintah.
Wakil pengusaha batik    : Saya Ardyanto, wakil para pengusaha.
                                             (Mereka bersalaman)
Wakil pemerintah            : Ada yang bisa saya bantu, Pak?
                                  Wakil pengusaha batik    : Begini, Pak. Sebenarnya saya dan pengusaha batik yang lain ingin meminta bantuan dana untuk mendirikan laboratorium batik.
Wakil pemerintah            : Jadi, Saudara ingin mendirikan laboratorium batik?
Wakil pengusaha batik    : Iya, Pak. Dengan adanya laboratorium batik nanti, kami harap  batik akan berkembang pesat.
Wakil pemerintah            : Apa yang membuat Anda yakin kalau batik akan berkembang pesat?
Wakil pengusaha batik    : Kami sudah memiliki beberapa inovasi batik yang siap dipasarkan setelah laboratorium ini berdiri, lagi pula kami juga bekerja sama dengan 3 pengusaha batik lainnya yang juga memiliki ide-ide inovatif. Lagi pula kalau batik berkembang pesat ke internasional pemerintah juga diuntungkan, bukan?
Wakil pemerintah            : Lalu, mengapa Saudara membutuhkan bantuan pemerintah?
Wakil pengusaha batik    : Karena, kami membutuhkan bantuan dana dan
                                           surat izin dari pemerintah, Pak.
Wakil pemerintah            : Baiklah, empat hari lagi kami akan memberi pemberitahuan kepada Saudara.
Wakil pengusaha batik    : Terima kasih atas kerja sama Bapak.
Wakil pemerintah            : Ya, sama-sama.
                                             (Mereka bersalaman)

(2) Peragakan negosiasi pada nomor (1) itu di depan teman-teman kalian dalam kelompok yang terdiri atas dua orang!

1 komentar:

  1. Nama saya Dewi Rumapea, saya dari Indonesia, tolong dengarkan, beberapa pemberi pinjaman di sini tidak bersedia untuk membantu Anda, semua yang mereka inginkan adalah untuk merobek Anda uang Anda sulit diperoleh. Suami saya dan saya, mencari pinjaman dari kreditur yang berbeda online tapi pada akhirnya, kami ditipu dan merobek uang kita tanpa mendapatkan pinjaman kami dari perusahaan-perusahaan pinjaman yang berbeda secara.
    Kami bahkan meminjam uang untuk membayar pemberi pinjaman ini online tapi pada akhirnya, kita punya apa-apa.
    Suami saya dan saya berada di utang, dan kami tidak punya satu untuk lari ke bantuan, bisnis keluarga kami hancur dan kami di mana tidak bisa mendapatkan uang untuk memenuhi biaya sehari-hari sampai kami diperkenalkan kepada Ibu Glory yang membantu kami dengan menawarkan kita jumlah pinjaman tanpa jaminan dari 500 juta tanpa agunan.
    Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana untuk mencapai Ibu. Glory atau mengikuti prosedur pinjamannya, hubungi saya melalui email saya: dewiputeri9@gmail.com
    Atau Anda dapat mengirim email ke Ibu Glory ke: gloryloanfirm@gmail.com

    BalasHapus